II. Tujuan : Menggali informasi tentang alat
praktikum Biologi yang belum tersedia dan masih kurang di SMA N 1 Kebumen, dan
menggali informasi tentang impian serta motivasi ibu Andra sehingga kembali dan
mengabdi untuk SMANSA.
III.
Narasumber: Ibu Latih Andrasari, guru
Biologi SMA N 1 Kebumen
IV.
Pelaksanaan: Sabtu, 21-01-2012, pukul
14.00 WIB, di Loby SMA N 1 Kebumen
V. Daftar
pertanyaan:
1. Jelaskan
kepada saya, Biodata ibu Andra yang sekiranya ibu tidak keberatan berbagi
informasi tersebut!
2. Apa
yang memotivasi ibu Andra sehingga ibu Andra kuliah di UNES?
3. Jurusan
apa yang dipilih ibu Andra saat kuliah di UNES?
4. Apakah
ibu Andra pernah bingung memilih kuliah di mana dan jurusan apa?, bila pernah
apa yang membuat ibu Andra bingung?,
tolong dijelaskan!
5. Siapa
sebenarnya orang yang memotivasi ibu Andra, sehingga ibu Andra dapat menjadi
seperti sekarang ini?
6. Apa
kata-kata motivasi yang diucapkan sang motivator, yang sampai sekarang masih
diingat oleh ibu Andra?
7. Bagaiman
impian dan cita-cita ibu Andra menjadi guru Biologi, apakah telah sesuai dengan
cita-cita awal mula yang diinginkan oleh ibu Andra?
8. Apaka
ibu Andra ingin menjadi seorang dokter, seperti kebanyakan orang menginginkan
hal tersebut?
9. Apakah
keluarga ibu Andra ada yang berprofesi sebagi guru?, jika ada apa hal tersebut
oleh ibu Andra dijadikan motivasi tersendiri?
10. Apakah
awal mula dulu memang ibu Andra telah mengetahui bakat Biologi yang ada pada
diri ibu Andra?
11. Bagaimana
awal mula ibu Andra terjun dalam dunia Biologi?
12. Apa
yang menjadi bahan pertimabangan ibu Andra sehingga ibu Andra yang menjadi
Alumni SMANSA, kembali ingin mengabdi untuk almamater tercinta ini?
13. Kapan
ibu Andra mendaftarkan diri menjadi guru di SMANSA?
14. Siapa
yang memeberikan informasi kepada ibu Andra, untuk mendaftarkan diri menjadi
guru di SMANSA?
15. Apa
suka dan duka yang telah dialami ibu Andra selama menjadi guru?
16. Persiapan
apa yang dilakukan ibu Andra saat akan mengajar?
17. Menurut
beberapa siswa yang pernah diajar oleh ibu Andra, mereka beranggapan bahwa ibu
Andra adalah sosok yang pendiam, Bagaiman ibu menanggapinya?
18. Untuk
pelajaran Biologi, sebenarnya ibu lebih suka bab yang mana? Dan mengapa?
Jelaskan!
19. Metode
pembelajaran seperti apa yang dilakukan ibu Andra di kelas?
20. Mengapa
sekarang ibu Andra hanya mengajar kelas X1 saja?
21. Menurut
ibu, untuk menunjang proses praktikum Biologi, alat apa yng tersedia di SMANSA
masih kurang dan bahkan belum ada?
22. Apa
motivasi ibu Andra sehingga ibu Andra sekarang mengajar Bimbingan Konseling
(BK)?
23. Siapa
yang menjadi guru favorit ibu Andra dulu saat sekolah di SMANSA?
24. Antara
seni musik, seni Tari dam seni Drama, ibu lebih tertarik yang mana dan apakah
ibu Andra pernah ikut dalam seni tersebut?
25. Sebenarnya
apa harapan ibu Andra kepada semua siswa SMANSA agar SMANSA bisa menjadi lebih
baik?
26. Apa
yang ingin dilakukan ibu Andra agar menjadikan SMANSA sekolah yang subur dan
mempunyai keunikan tersendiri?
VI.
Hasil Wawancara:
Ibu Latih Andrasari lahir di
Kebumen, 17 September 1985. Beliau lahir bertepatan dengan hari Palang Merah
Indonesia (PMI). Beliau sering dipanggil
ibu Andra. Beliau bertempat tinggal di Desa Klirong Rt 02 Rw 03 Kecamatan
Klirong, Kabupaten Kebumen. Beliau dulu bersekolah di TK Sili Mardi Utami 2, SD
N 2 Klirong, SMP N 1 Klirong, SMA N 1 Kebumen dan kuliah di UNES dengan jurusan
pendidikan Biologi. Ibu Andra pernah dipanggil ibu Latihan yang berasal dari
gabungan nama beliau, oleh teman kuliahnya ia tidak marah karena ada yang
mengganti namanya dan lebih berfikiran positif serta mengartikan nama tersebut
sebagai ibu yang selalu latihan dan berlatih terus dalam hidup. Karena menurut
beliau orang akan sukses jika banyak latihan.
Sebenarnya waktu SMA dulu ibu Andra
berkeinginan berkuliah di Farmasi atau di Psikologi, tetapi antara kedua
pilihan tersebut keinginan terbesar beliau adalah kuliah di Psikologi. Karena
menurut beliau Psikologi adalah sebuah dunia yang unik, kita menjadi lebih tau
kepribadian unik yang berbeda-beda dalam diri orang lain. Tetapi kedua orang
tua beliau mengharapkan beliau dapat kuliah di Pendidikan atau di Kesehatan.
Karena Pendidikan dan Kesehatan tidak ada matinya. Di manapun dan kapanpun pasti orang membutuhkan
Pendidikan dan Kesehatan, Kapanpun dan Di manapun pasti orang butuh sekolah dan
pasti banyak orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan / atau di manpun dan
kapanpun pasti ada orang yang sakit. Ibu Andra pernah bingung memilih kuliah di
mana dan jurusan apa karena Pendidikan dan Kesehatan bukan keinginan ibu Andra
sendiri melainkan keinginan keluarga ibu Andra, karena ibu andra hanya
berkeinginan kuliah di Psikologi saja menjadi Psikolog. Beliau juga pernah
mendaftar keperawatan di AKPER Semarang dan telah dinyatakan diterima, serta
keluarga ibu Andra juga telah membayar uang muka selama 1 semester disana.
Setelah itu ada pengumuman SPMB dan dinyatakan Lolos. Akhirnya setelah melaui
pertimbangan banyak hal dan setelah minta pertimbangan anggota besar keluarga
ibu Andra, Semua anggota keluarga ibu Andra
menyetujui ibu Andra mengambil yang SPMB dan kuliah di UNES. Tetapi
keputusan yang telah diambil ibu Andra itu sekarang telah membuahkan hasil dan
beliau merasakan buah manis dari hasil kerja kerasnya dulu, segala sesuatu yang
telah diambil dengan pertimbangan yang matang, pasti akan membuahkan hasil yang
nyata. Kini Beliau telah menjadi guru dan bangga mempunyai anak didik yang
pintar-pintar dan Beliau bangga dapat kembali untuk mengajar dan berbagi ilmu dengan
siswa SMANSA. Beliau merasakan dan beranggapan bahwa segala nasihat keluarga
pasti untuk kebaikan beliau sendiri, walau Beliau telah merelakan diri tidak
menjadi seorang Psikolog.
Ibu Andra kuliah di UNES dengan
jurusan Pendidikan Biologi, karena kalau di Pendidikan Biologi itu tidak ada
kosentrasi tambahan. Tetapi bila di Biologi murni itu ada konsentrasi lebih,
misalnya kultur jaringan, membahas pangan, hewan dan tumbuhan. Tetapi kalau di
jurusan Pendidikan Biologi itu yang ada hanya mata kuliah tambahan, misalnya:
Kewirausahaan dan Biologi Terapan.
Motivasi ibu Andra ada 2 yaitu yang
berasal dari diri sendiri (intrinsik) atau yang berasal dari luar (ekstrinsik).
Yang ekstrinsik misalnya Orang tua, saudara, teman dan lingkungan kita berada,
semua hal tersebut sangat berperan aktif dalam kemajuan ibu Andra hingga
sekarang. Ibu Andra juga beranggapan bahwa faktor yang berasal dari dalam diri
ibu Andra juga sangat penting dan yang paling utama. Misalnya saat motivasi
dari luar telah banyak tetapi bila kita sendiri merasa biasa saja dan tetap
malas-malasan maka itu percuma saja. Sehingga ibu Andra beranggapan motivasi
dalam diri sendirilah yang sangat diperlukan ,
saat dalam diri kita merasa malas-malasan dan putus asa, kita harus berperang
batin dan bangkit untuk rajin dan tidak putus asa lagi, itu hal yang sangat
sulit tetapi harus kita laksanakan.Tetapi hal tersebut tidak lepas dari
dukungan luar. Dan jika motivasi kita tidak kuat menjalaninya maka kita bisa
berhenti di jalan contohnya saat Skripsi, mengerjakan tugas yang individu, saat
motivasi kita tidak kuat kita bisa saja berhenti di tengah-tengah jalan dan
tidak mengerjakan Skripsi tersebut, dan saat Skripsi itu juga motivasi yang
kuat sangat terasa dibutuhkan.
Ibu Andra menjelaskan bahwa ibu
Andra sangat kagum dengan seorang motivator dari Semarang yang bernama bapak
Bambang Nugroho. Pak Bambang adalah pengisi dalam acara Training Motivasi yang
rutin diadakan satu bulan satu kali di Kampus bu Andra. Ibu Andra ikut Training
motivasi sebanyak 2 kali sebelun ibu Andra kembali mengajar di SMANSA dan bertemu
pak Bambang 4 kali dan yang 2 kali
bertemu dalam acara yang berbeda.
Kata-kata motivasi yang sering
diucapkan oleh pak Bambang Nugroho sebagai seoraang motivator yaitu “Selalu
Berfikiran Positif terhadap segala hal”, termasuk berikiran positif terhadap
oaring lain dan masalah yang menimpa kita. Janganlah anggapan orang lain dan
masalah yang menimpa kita anggap negatif semua. Kita berusaha menyaring hal
yang positif dari apa yang sedang kita alami. Jadi hal tersebut tidak akan
menjadi beban yang berarti dalam hidup ini, misalnya kita terus anggap negatif
masalah tersebut, malah hanya akan mengganggu rutinitas dan aktivitas kita
sehari-hari. Jadi, berfikir positilah kunci motivasi ibu Andra.
Ibu Andra pernah merasakan sendiri
dan bercerita bahwa dulu pernah marasa sangat malas dan terpuruk dalam suatu
kadaan. Tetapi setelah mengikuti Training Motivasi tersebut rasa rajin dan
bersemangat muncul lagi, sehingga ibu Andra sangat senang ikut Training
Motivasi. Terlebih mengikuti Training Motivasi itu membayarnya sukarela dan
uang yang dibayarkan itu oleh sang Training Motivatsi juga digunakan untuk
kegiatan bakti sosial. Sehingga kita mendapat hikmah dan menjadi semangat lagi
melakukan rutinitas sehari-hari dan kita jadi ikut menyumbang dalam acara bakti
sosial tersebut. Selain itu apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat yang
hanya akan membuat kita menjadi tidak semangat, lebih baik dibuang saja. Kita
seolah-olah punya tempat sampah yang selalu siap sedia menampung semua hal-hal
yang tidak penting itu yang mungkin hanya akan menjadikan kita tidak semangat.
Menurut Beliau belajar dari masa lalu adalah cara yang jitu agar membuat kita
lebih baik di masa yang akan datang.
Ternyata beliau juga pernah ingin
menjadi seorang dokter anak yang akan sangat berguna merawat anak sendiri dan
menganggap menjadi dokter anak adalah yang tidak terlalu berbahaya. Tidah hanya
itu juga Beliau yang pernah juga ingin menjadi seorang Pramugari dan seorang
Astronomi. Walaupun beliau pernah membaca sebuah buku sebagaimana disana tertuliskan.
Jika orang telah memikirkan sesuatu maka getaran tertentu dapat mengundangnya
terjadi pada suatu waktu. Sama juga dengan kehawatiran juga bisa mengundang hal
itu terjadi.
Karena cita-cita menjadi guru tidak
sesuai dengan keinginan ibu Andra, maka setidaknya ibu Andra mempunyai motto
yaitu bila ibu Andra menjadi guru maka setidaknya Beliau mempunyai patokan bahwa
beliau harus bisa mengajar di SMANSA dan kembali untuk SMANSA.
Ibu Andra adalah sosok yang berasal
dari keluarga yang kebanyakan berprofesi sebagai guru, mulai dari Nenek dari
ibu Andra, Ibunda Ibu Andra, Bulik, Sepupu dll. Mulai yang berproesi sebagi
guru Biologi, guru SD, guru fisika, guru olah raga, guru seni, guru TIK dan
guru Tata Boga. Hal tersebut oleh ibu Andra dijadikan motivasi tersendiri,
sehingga ibu Andra berprofesi menjadi guru, seperti sekarang ini. Karena setiap
kali Nenek ibu Andra menjenguk ibu Andra, Nenek ibu Andra selalu member nasihat
dan berkata, Sinau sing pinter nggih nduk, ben dados guru. Sepertinya keinginan
ibu andra yang tidak ingin menjadi guru awalnya, malah sekarang menjadi guru
mungkin karena doa dari orang tua tadi yang membuat ibu Andra bersyukur dan
menjadi seperti ini. Seperti itulah cerita yang disampaikan oleh ibu Andra
kepada saya.
Awal mula sebenarnya ibu andra tidak
pernah berkeinginan menjadi guru, karena anggapan pertama ibu Andra adalah
takut mengajar dan tidak bisa menyampaikan materi kepada murid-muridnya. Dan
takut juga, jika sekarang menjadi anak yang nakal dan tidak serius besok bila
beliau menjadi guru takut hal tersebut akan kembali ke ibu Andra sendiri ke
balas mempunyai murid yang nakal dan tidak serius saat diajar. Pertamanya ibu
Andra seperti tidak bisa menjadi guru, tetapi karena proses, maka ibu Andra
sekarang bisa menjadi guru. Dan saat kuliah dulu, sebelum mengajar ibu Andra
juga telah mendapat bekal bagaimana cara mengajar dan bekal tentang psikologi
perkembangan. Sehingga ibu Andra bisa menjadi pengajar.
Ibu Andra mendaftarkan diri menjaadi
guru di SMANSA pada bulan April Tahun 2010. Karena keluarga ingin ibu Andra
pulang ke Kebumen maka ibu Andra pulang dan menyebar lamaran kerja di
sekolah-sekolah di Kebumen dan di Semarang. Dulu yang diterima terlebih dahulu
adalah yang di Semarang yaitu Sekolah Alam sehingga ibu Andra mengajar terlebih
dahulu di Semarang sebelum kembali dan mengajar di SMANSA bulan Februari 2011.
Keinginannya yaitu seperti pepatah
jawa mengatakan bali ndesa mbangun ndesa. Ibu Andra ingin kembali ke SMANSA untuk
membangun SMANSA dan untuk berbagi ilmu dengan siswa SMANSA sehingga membuat
SMANSA lebih baik lagi. Selain itu juga, ibu Andra bisa bertemu bapak dan ibu
guru beliau dulu waktu sekolah di SMANSA, serta untuk Silaturahmi dengan
keluarga besar SMA N 1 Kebumen
Harapan ibu Andra untuk siswa SMANSA
adalah menjadi lebih baik lagi dengan belajar tebih tekun terutama kelas XII
yang akan melaksanakan Ujian Nasional, karena menurut survai lama kelamaan
rata-rata nilai UN SMANSA dilihat dari provinsi setiap tahunnya menurun, memang
SMANSA adalah sekolah yang terbaik di Kebumen tetapi untu provinsi, SMANSA
hanya mendapat peringkat 100an. Serta untuk kelas X, ibu Andra berpesan, agar kita
sebagai anak kelas X harus memberikan porsi yang sama, bila kita ingin masuk
IPA maka nilai IPA harus baik, dan jika Kita ingin masuk IPS nilai IPS kita
juga harus baik. Dan bila ingin masuk IPA jangan heran bila akan bertemu dengan
pelajaran matematika bisa 5 jam dalam satu minggu. Serta untuk Prestasi yang
pernah diraih diusahakan bisa meningkat dan yang tersulit adalah menjaga semua
prestasi yang telah diraih agar tidak menurun. Dan keinginan beliau SMANSA
menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
Suka dan duka serta hambatan yang
telah dialami oleh ibu Andra selama menjadi guru antara lain: Ibu Andra sangat
senang jika apa yang disampaikan oleh ibu Andra kepada murid-muridnya dapat
dipahami oleh muridnnya, seperti tidak sia-sia apa yang telah disampaikan di
kelas oleh ibu Andra. Yang lainnya misalnya, ibu Andra sangat senang jika
berkata kebaikan atau menasihati muridnya, muridnya dapat menerapkan dalam
keseharian muridnya. Dukanya, dulu ibu Andra pernah mengajar sebuah sekolah
yang tertua dan terkecil di Semarang hanya dengan murid 10 anak yang jaraknya
26 KM dari kosnya ibu Andra dan jika bolak-balik sejauh 52 KM, dengan bayaran
yang sering tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan ongkos transportasinya,
bu Andra tetap semangat dan tidak kecil hati. Ibu Andra menganggap hal tersebut
sebagai panggilan jiwa dan untuk latihan juga buat bu Andra sebelum belajar
mengajar menjadi guru.
Persiapan ibu Andra sebelum masuk
kelas ataupun sebelum melakukan pembelajaran antara lain: Mendalami materi yang
akan disampaikan, mungkin saja materi tersebut ada yang terlupa dan bila dibaca
lagi akan teringat, membuat rencana pembelajaran, banyak membaca buku motivasi,
banyak mengevaluasi diri dengan mengajukan kritik dan saran untuk ibu Andra
yang diberikan kepada anak-anak didik ibu Andra.
Kalau masalah kebanyakan orang yang
menganggap ibu Andra adalah sosok yang pendiam dan kalem, ibu Andra hanya
mengatakan bahwa oh apa seperti itu?. Untuk mengevaluasi hal tersebut ibu Andra
sering membagikan angket kritik dan saran yang sering ia berikan kepada anak
didiknya, agar membuat ibu Andra berusaha menjadi apa yang telah ditulis oleh
anak didiknya. Dan sering bertanya kepada guru senior, tentang kekurangan
Beliau dalam mengajar.
Ibu yang mempunyai banyak kumpulan
buku motivasi ini, ternyata lebih suka materi biologi tentang plant atau tumbuhan,
karena tumbuhan adalah makhluk hidup yang unik dan bisa membuat makanannya
sendiri, serta jika tumbuhan dimati lebih mudah dan tidak akan lari-lari,
seperti bila kita melakukukan pengamatan terhadap animal atau hewan ia susah
diamati karena mudah lari.
Karena kebijakan sekolah, sehingga
ibu Andra hanya mengajar Biologin kelas X1 saja. Dan karena ada guru baru,
yaitu ibu Rahmi yang telah PNS jadi jamnya diberikan kepada ibu Rahmi dan untuk
menutup kekurangan jam pada ibu Andra, sekarang ibu Andra telah mengajar BK.
Ibu Andra mengajar BK selain untuk
tujuan mengisi jam yang kurang dan menggantikan bapak Slamet Solehan yang telah
pensiun, ibu Andra juga beranggapan bahwa BK dapat sedikit banyak mengobati
keinginan beliau menjadi psikologi, karena BK juga membahas tentang kepribadian
dalam diri orang lain yang dianggap unik oleh ibu Andra.
Semua metodenya baik, harus
dikombinasikan keduanya, kita juga harus jeli melihat materi yang cocok untuk
di diskusikan lebih baik didiskusikan dan materi yang butuh pemahan juga
harusnya guru yang menerangkan. Itulah pendapat ibu Andra saat saya bertanya
tentang lebih baik mana metode pembelajaran secara diskusi atau guru yang
menerangkan.
Alat yang menunjang praktikum
Biologi yang masih kurang di SMANSA adalah mikroskop elektron sebagaimana
menggunakan alat itu bakteri dapat terlihat dengan jelas, kita hanya punya
sedikit sekali untuk mikroskop elektron mungkin hanya 2 kalau tidak salah.
Tetapi sekarang masih dalam tahap pengadaan atau inventarisasi, sehingga mungkin
alat tersebut dalam tahun ajaran baru besok dapat terpenuhi. Alat yang lain
adalah NKAS, NKAS adalah alat untuk praktikum biologi tentang bakteri, membuat
koloni bakteri yang harus steril tidak tercemar udara/harus dia amati dalah
ruang steril. Cara penggunaanya hanya tangan kita yang masuk ke alat tersebut,
sebelumnya tangan kita juga harus dalam keadaan steril terlebih dahulu sebelum
masuk ke alat tersebut.
Awal mula ibu Andra menjadi guru di
SMANSA adalah saat telah wisuda tidak berapa lama Beliau membuat surat lamaran
kerja yang disebar didua kawasan yaitu di Kebumen dan di Semarang. Di Kebumen
Beliau membuat surat lamaran ke SMP 1 Kebumen, SMP 3 Kebumen, SMP VIP Al huda,
dan di SMANSA, Diibaratkan oleh beliau adalah seperti dagang. Dan Alhamdulilallah
ibu Andra diterima menjadi guru di SMANSA.
Ibu Andra ingin membuat SMANSA Unik
dengan cara penanaman pohon langka yang hampir punah, ibu Andra juga pernah di
hubungi oleh pak Sugiyarto, sebagaimana pak Sugiyarto adalah guru pembimbing
dalam LH Club atau Club Lingkungan Hidup. Beliau mengajak ibu Andra bersama LH
dan guru-guru yang lain untuk menanam beberapa tumbuhan langka yang hamper
punah. Sehingga setiap tamu atau orang lain datang ke SMANSA menganggap SMANSA
itu sekolah yang unik dan berbeda dari sekolah yang lainnya. Itu adalah baru
keinginan dan belum terlaksanakan, maka kita harus selalu mendukung progam yang
akan membuat SMANSA lebih baik. Terlebih satu pohon mendatangkan oksigen
terledih kalau banyak pohon, pasti SMANSA akan sejuk dan juga pasti akan
mengurangi pemanasan global. Terlebih katanya SMANSA yang RSBI tidak menjadi
sekolah RSBI lagi, melainkan sekolah yang unggul. Sekolah yang unggul itu harus
mempunyai keunikan atau ciri khas tersendiri yang berbeda dengan
sekolah-sekolah yang lain.
Semua guru yang ada di SMANSA adalah
guru yang memberikan motivasi atau inspirasi yang berbeda-beda, tetapi intinya
sama yaitu mengajarkan kebaikan agar kita menjadi orang yang lebih baik.
Sehingga ibu Andra beranggapan bahwa Semua guru SMANSA adalah favoritnya yang
mengajarkan kisah dan pengalaman hidup yang berbeda kepada ibu Andra.
Ibu Andra pernah mengikuti seni tari
waktu dulu SD yaitu seni tari lawet, tarian daerah Kebumen dan ibu Andra pernah
ikut lomba tari lawet tersebut tetapi sayang sekali belum juara.
VII.
Masalah/Kendala pelaksanaan wawancara:
Kendala
yang dialami sebelum melakukan wawancara adalah: Saat hari Rabu, 18-01-2012 setelah
pulang sekolah saya ingin menemui ibu Andra di Ruang Guru untuk menanyakan
kesediaan ibu Andra untuk wawancara dan untuk menanyakan tanggal, waktu, dan
tempat wawancara. Tetapi saya tidak menemui ibu Andra di Ruang Guru karena
Beliau telah pulang ke Rumah. Akhirnya saya menghubungi ibu Andra melalui SMS
dan kita sepakat wawancaranya diadakan hari jumat, 20-01-2012, pukul 2 siang di
kelas X.9. Tetapi hari Kamis ada kabar bahwa jumat siang ada acara workshop
dari Dinas Pendidikan dan jumat pagi ada acara Dharma Wanita, sehingga saya
menghubungi ibu Andra lagi dan akhirnya kami sepakat kembali mengadakan
wawancara hari Sabtu, 21-01-2012 jam 2 siang,
di kelas X.9. Karena beberapa pertimbangan juga, akhirnya wawancara dapat
terlaksanakan hari Sabtu, 21-01-2012, jam 2 siang, tetapi tempatnya berubah
menjadi di Loby SMANSA. Terpaksa pada waktu yang bersamaan juga yang seharusnya
saya ikut Les di Neutron Kebumen, tidak berangkat Les karena sedang melakukan
wawancara tersebut. Saya tetap memilih hari itu karena saya takut narasumber
tidak akan punya waktu banyak untuk wawancara. Dan juga saya takut jika
wawancara dilaksanakan pada lain hari, akan bentrok dengan agenda atau acara
lain yang telah di susun sang narasumber.
Kebumen,
22 Januari 2012
Penyusun,
Presty Dwi Fitriani
VIII. Lampiran
Dokumentasi Wawancara
0 komentar:
Posting Komentar