wawancara

Selasa, 24 Juli 2012

I.     Topik          : Motivasi sang guru Biologi dan impian serta upaya yang ditempuh untuk membuat SMANSA lebih baik lagi.
II.  Tujuan        : Menggali informasi tentang alat praktikum Biologi yang belum tersedia dan masih kurang di SMA N 1 Kebumen, dan menggali informasi tentang impian serta motivasi ibu Andra sehingga kembali dan mengabdi untuk SMANSA.
III.             Narasumber: Ibu Latih Andrasari, guru Biologi SMA N 1 Kebumen
IV.             Pelaksanaan: Sabtu, 21-01-2012, pukul 14.00 WIB, di Loby SMA N 1 Kebumen
V.  Daftar pertanyaan:
1.      Jelaskan kepada saya, Biodata ibu Andra yang sekiranya ibu tidak keberatan berbagi informasi tersebut!
2.      Apa yang memotivasi ibu Andra sehingga ibu Andra kuliah di UNES?
3.      Jurusan apa yang dipilih ibu Andra saat kuliah di UNES?
4.      Apakah ibu Andra pernah bingung memilih kuliah di mana dan jurusan apa?, bila pernah apa yang membuat ibu Andra bingung?,  tolong dijelaskan!
5.      Siapa sebenarnya orang yang memotivasi ibu Andra, sehingga ibu Andra dapat menjadi seperti sekarang ini?
6.      Apa kata-kata motivasi yang diucapkan sang motivator, yang sampai sekarang masih diingat oleh ibu Andra?
7.      Bagaiman impian dan cita-cita ibu Andra menjadi guru Biologi, apakah telah sesuai dengan cita-cita awal mula yang diinginkan oleh ibu Andra?
8.      Apaka ibu Andra ingin menjadi seorang dokter, seperti kebanyakan orang menginginkan hal tersebut?
9.      Apakah keluarga ibu Andra ada yang berprofesi sebagi guru?, jika ada apa hal tersebut oleh ibu Andra dijadikan motivasi tersendiri?
10.  Apakah awal mula dulu memang ibu Andra telah mengetahui bakat Biologi yang ada pada diri ibu Andra?
11.  Bagaimana awal mula ibu Andra terjun dalam dunia Biologi?
12.  Apa yang menjadi bahan pertimabangan ibu Andra sehingga ibu Andra yang menjadi Alumni SMANSA, kembali ingin mengabdi untuk almamater tercinta ini?
13.  Kapan ibu Andra mendaftarkan diri menjadi guru di SMANSA?
14.  Siapa yang memeberikan informasi kepada ibu Andra, untuk mendaftarkan diri menjadi guru di SMANSA?
15.  Apa suka dan duka yang telah dialami ibu Andra selama menjadi guru?
16.  Persiapan apa yang dilakukan ibu Andra saat akan mengajar?
17.  Menurut beberapa siswa yang pernah diajar oleh ibu Andra, mereka beranggapan bahwa ibu Andra adalah sosok yang pendiam, Bagaiman ibu menanggapinya?
18.  Untuk pelajaran Biologi, sebenarnya ibu lebih suka bab yang mana? Dan mengapa? Jelaskan!
19.  Metode pembelajaran seperti apa yang dilakukan ibu Andra di kelas?
20.  Mengapa sekarang ibu Andra hanya mengajar kelas X1 saja?
21.  Menurut ibu, untuk menunjang proses praktikum Biologi, alat apa yng tersedia di SMANSA masih kurang dan bahkan belum ada?
22.  Apa motivasi ibu Andra sehingga ibu Andra sekarang mengajar Bimbingan Konseling (BK)?
23.  Siapa yang menjadi guru favorit ibu Andra dulu saat sekolah di SMANSA?
24.  Antara seni musik, seni Tari dam seni Drama, ibu lebih tertarik yang mana dan apakah ibu Andra pernah ikut dalam seni tersebut?
25.  Sebenarnya apa harapan ibu Andra kepada semua siswa SMANSA agar SMANSA bisa menjadi lebih baik?
26.  Apa yang ingin dilakukan ibu Andra agar menjadikan SMANSA sekolah yang subur dan mempunyai keunikan tersendiri?

VI.              Hasil Wawancara:
            Ibu Latih Andrasari lahir di Kebumen, 17 September 1985. Beliau lahir bertepatan dengan hari Palang Merah Indonesia  (PMI). Beliau sering dipanggil ibu Andra. Beliau bertempat tinggal di Desa Klirong Rt 02 Rw 03 Kecamatan Klirong, Kabupaten Kebumen. Beliau dulu bersekolah di TK Sili Mardi Utami 2, SD N 2 Klirong, SMP N 1 Klirong, SMA N 1 Kebumen dan kuliah di UNES dengan jurusan pendidikan Biologi. Ibu Andra pernah dipanggil ibu Latihan yang berasal dari gabungan nama beliau, oleh teman kuliahnya ia tidak marah karena ada yang mengganti namanya dan lebih berfikiran positif serta mengartikan nama tersebut sebagai ibu yang selalu latihan dan berlatih terus dalam hidup. Karena menurut beliau orang akan sukses jika banyak latihan.
            Sebenarnya waktu SMA dulu ibu Andra berkeinginan berkuliah di Farmasi atau di Psikologi, tetapi antara kedua pilihan tersebut keinginan terbesar beliau adalah kuliah di Psikologi. Karena menurut beliau Psikologi adalah sebuah dunia yang unik, kita menjadi lebih tau kepribadian unik yang berbeda-beda dalam diri orang lain. Tetapi kedua orang tua beliau mengharapkan beliau dapat kuliah di Pendidikan atau di Kesehatan. Karena Pendidikan dan Kesehatan tidak ada matinya. Di manapun  dan kapanpun pasti orang membutuhkan Pendidikan dan Kesehatan, Kapanpun dan Di manapun pasti orang butuh sekolah dan pasti banyak orang yang membutuhkan pelayanan kesehatan / atau di manpun dan kapanpun pasti ada orang yang sakit. Ibu Andra pernah bingung memilih kuliah di mana dan jurusan apa karena Pendidikan dan Kesehatan bukan keinginan ibu Andra sendiri melainkan keinginan keluarga ibu Andra, karena ibu andra hanya berkeinginan kuliah di Psikologi saja menjadi Psikolog. Beliau juga pernah mendaftar keperawatan di AKPER Semarang dan telah dinyatakan diterima, serta keluarga ibu Andra juga telah membayar uang muka selama 1 semester disana. Setelah itu ada pengumuman SPMB dan dinyatakan Lolos. Akhirnya setelah melaui pertimbangan banyak hal dan setelah minta pertimbangan anggota besar keluarga ibu Andra, Semua anggota keluarga ibu Andra  menyetujui ibu Andra mengambil yang SPMB dan kuliah di UNES. Tetapi keputusan yang telah diambil ibu Andra itu sekarang telah membuahkan hasil dan beliau merasakan buah manis dari hasil kerja kerasnya dulu, segala sesuatu yang telah diambil dengan pertimbangan yang matang, pasti akan membuahkan hasil yang nyata. Kini Beliau telah menjadi guru dan bangga mempunyai anak didik yang pintar-pintar dan Beliau bangga dapat kembali untuk mengajar dan berbagi ilmu dengan siswa SMANSA. Beliau merasakan dan beranggapan bahwa segala nasihat keluarga pasti untuk kebaikan beliau sendiri, walau Beliau telah merelakan diri tidak menjadi seorang Psikolog.
            Ibu Andra kuliah di UNES dengan jurusan Pendidikan Biologi, karena kalau di Pendidikan Biologi itu tidak ada kosentrasi tambahan. Tetapi bila di Biologi murni itu ada konsentrasi lebih, misalnya kultur jaringan, membahas pangan, hewan dan tumbuhan. Tetapi kalau di jurusan Pendidikan Biologi itu yang ada hanya mata kuliah tambahan, misalnya: Kewirausahaan dan Biologi Terapan.
            Motivasi ibu Andra ada 2 yaitu yang berasal dari diri sendiri (intrinsik) atau yang berasal dari luar (ekstrinsik). Yang ekstrinsik misalnya Orang tua, saudara, teman dan lingkungan kita berada, semua hal tersebut sangat berperan aktif dalam kemajuan ibu Andra hingga sekarang. Ibu Andra juga beranggapan bahwa faktor yang berasal dari dalam diri ibu Andra juga sangat penting dan yang paling utama. Misalnya saat motivasi dari luar telah banyak tetapi bila kita sendiri merasa biasa saja dan tetap malas-malasan maka itu percuma saja. Sehingga ibu Andra beranggapan motivasi dalam diri sendirilah yang sangat diperlukan  , saat dalam diri kita merasa malas-malasan dan putus asa, kita harus berperang batin dan bangkit untuk rajin dan tidak putus asa lagi, itu hal yang sangat sulit tetapi harus kita laksanakan.Tetapi hal tersebut tidak lepas dari dukungan luar. Dan jika motivasi kita tidak kuat menjalaninya maka kita bisa berhenti di jalan contohnya saat Skripsi, mengerjakan tugas yang individu, saat motivasi kita tidak kuat kita bisa saja berhenti di tengah-tengah jalan dan tidak mengerjakan Skripsi tersebut, dan saat Skripsi itu juga motivasi yang kuat sangat terasa dibutuhkan.
            Ibu Andra menjelaskan bahwa ibu Andra sangat kagum dengan seorang motivator dari Semarang yang bernama bapak Bambang Nugroho. Pak Bambang adalah pengisi dalam acara Training Motivasi yang rutin diadakan satu bulan satu kali di Kampus bu Andra. Ibu Andra ikut Training motivasi sebanyak 2 kali sebelun ibu Andra kembali mengajar di SMANSA dan bertemu pak Bambang 4 kali dan yang  2 kali bertemu dalam acara yang berbeda.
            Kata-kata motivasi yang sering diucapkan oleh pak Bambang Nugroho sebagai seoraang motivator yaitu “Selalu Berfikiran Positif terhadap segala hal”, termasuk berikiran positif terhadap oaring lain dan masalah yang menimpa kita. Janganlah anggapan orang lain dan masalah yang menimpa kita anggap negatif semua. Kita berusaha menyaring hal yang positif dari apa yang sedang kita alami. Jadi hal tersebut tidak akan menjadi beban yang berarti dalam hidup ini, misalnya kita terus anggap negatif masalah tersebut, malah hanya akan mengganggu rutinitas dan aktivitas kita sehari-hari. Jadi, berfikir positilah kunci motivasi ibu Andra.
            Ibu Andra pernah merasakan sendiri dan bercerita bahwa dulu pernah marasa sangat malas dan terpuruk dalam suatu kadaan. Tetapi setelah mengikuti Training Motivasi tersebut rasa rajin dan bersemangat muncul lagi, sehingga ibu Andra sangat senang ikut Training Motivasi. Terlebih mengikuti Training Motivasi itu membayarnya sukarela dan uang yang dibayarkan itu oleh sang Training Motivatsi juga digunakan untuk kegiatan bakti sosial. Sehingga kita mendapat hikmah dan menjadi semangat lagi melakukan rutinitas sehari-hari dan kita jadi ikut menyumbang dalam acara bakti sosial tersebut. Selain itu apa yang kita dengar dan apa yang kita lihat yang hanya akan membuat kita menjadi tidak semangat, lebih baik dibuang saja. Kita seolah-olah punya tempat sampah yang selalu siap sedia menampung semua hal-hal yang tidak penting itu yang mungkin hanya akan menjadikan kita tidak semangat. Menurut Beliau belajar dari masa lalu adalah cara yang jitu agar membuat kita lebih baik di masa yang akan datang.
            Ternyata beliau juga pernah ingin menjadi seorang dokter anak yang akan sangat berguna merawat anak sendiri dan menganggap menjadi dokter anak adalah yang tidak terlalu berbahaya. Tidah hanya itu juga Beliau yang pernah juga ingin menjadi seorang Pramugari dan seorang Astronomi. Walaupun beliau pernah membaca sebuah buku sebagaimana disana tertuliskan. Jika orang telah memikirkan sesuatu maka getaran tertentu dapat mengundangnya terjadi pada suatu waktu. Sama juga dengan kehawatiran juga bisa mengundang hal itu terjadi.
            Karena cita-cita menjadi guru tidak sesuai dengan keinginan ibu Andra, maka setidaknya ibu Andra mempunyai motto yaitu bila ibu Andra menjadi guru maka setidaknya Beliau mempunyai patokan bahwa beliau harus bisa mengajar di SMANSA dan kembali untuk SMANSA.
            Ibu Andra adalah sosok yang berasal dari keluarga yang kebanyakan berprofesi sebagai guru, mulai dari Nenek dari ibu Andra, Ibunda Ibu Andra, Bulik, Sepupu dll. Mulai yang berproesi sebagi guru Biologi, guru SD, guru fisika, guru olah raga, guru seni, guru TIK dan guru Tata Boga. Hal tersebut oleh ibu Andra dijadikan motivasi tersendiri, sehingga ibu Andra berprofesi menjadi guru, seperti sekarang ini. Karena setiap kali Nenek ibu Andra menjenguk ibu Andra, Nenek ibu Andra selalu member nasihat dan berkata, Sinau sing pinter nggih nduk, ben dados guru. Sepertinya keinginan ibu andra yang tidak ingin menjadi guru awalnya, malah sekarang menjadi guru mungkin karena doa dari orang tua tadi yang membuat ibu Andra bersyukur dan menjadi seperti ini. Seperti itulah cerita yang disampaikan oleh ibu Andra kepada saya.
            Awal mula sebenarnya ibu andra tidak pernah berkeinginan menjadi guru, karena anggapan pertama ibu Andra adalah takut mengajar dan tidak bisa menyampaikan materi kepada murid-muridnya. Dan takut juga, jika sekarang menjadi anak yang nakal dan tidak serius besok bila beliau menjadi guru takut hal tersebut akan kembali ke ibu Andra sendiri ke balas mempunyai murid yang nakal dan tidak serius saat diajar. Pertamanya ibu Andra seperti tidak bisa menjadi guru, tetapi karena proses, maka ibu Andra sekarang bisa menjadi guru. Dan saat kuliah dulu, sebelum mengajar ibu Andra juga telah mendapat bekal bagaimana cara mengajar dan bekal tentang psikologi perkembangan. Sehingga ibu Andra bisa menjadi pengajar.
            Ibu Andra mendaftarkan diri menjaadi guru di SMANSA pada bulan April Tahun 2010. Karena keluarga ingin ibu Andra pulang ke Kebumen maka ibu Andra pulang dan menyebar lamaran kerja di sekolah-sekolah di Kebumen dan di Semarang. Dulu yang diterima terlebih dahulu adalah yang di Semarang yaitu Sekolah Alam sehingga ibu Andra mengajar terlebih dahulu di Semarang sebelum kembali dan mengajar di SMANSA bulan Februari 2011.
            Keinginannya yaitu seperti pepatah jawa mengatakan bali ndesa mbangun ndesa. Ibu Andra ingin kembali ke SMANSA untuk membangun SMANSA dan untuk berbagi ilmu dengan siswa SMANSA sehingga membuat SMANSA lebih baik lagi. Selain itu juga, ibu Andra bisa bertemu bapak dan ibu guru beliau dulu waktu sekolah di SMANSA, serta untuk Silaturahmi dengan keluarga besar SMA N 1 Kebumen
            Harapan ibu Andra untuk siswa SMANSA adalah menjadi lebih baik lagi dengan belajar tebih tekun terutama kelas XII yang akan melaksanakan Ujian Nasional, karena menurut survai lama kelamaan rata-rata nilai UN SMANSA dilihat dari provinsi setiap tahunnya menurun, memang SMANSA adalah sekolah yang terbaik di Kebumen tetapi untu provinsi, SMANSA hanya mendapat peringkat 100an. Serta untuk kelas X, ibu Andra berpesan, agar kita sebagai anak kelas X harus memberikan porsi yang sama, bila kita ingin masuk IPA maka nilai IPA harus baik, dan jika Kita ingin masuk IPS nilai IPS kita juga harus baik. Dan bila ingin masuk IPA jangan heran bila akan bertemu dengan pelajaran matematika bisa 5 jam dalam satu minggu. Serta untuk Prestasi yang pernah diraih diusahakan bisa meningkat dan yang tersulit adalah menjaga semua prestasi yang telah diraih agar tidak menurun. Dan keinginan beliau SMANSA menjadi lebih baik lagi dimasa yang akan datang.
            Suka dan duka serta hambatan yang telah dialami oleh ibu Andra selama menjadi guru antara lain: Ibu Andra sangat senang jika apa yang disampaikan oleh ibu Andra kepada murid-muridnya dapat dipahami oleh muridnnya, seperti tidak sia-sia apa yang telah disampaikan di kelas oleh ibu Andra. Yang lainnya misalnya, ibu Andra sangat senang jika berkata kebaikan atau menasihati muridnya, muridnya dapat menerapkan dalam keseharian muridnya. Dukanya, dulu ibu Andra pernah mengajar sebuah sekolah yang tertua dan terkecil di Semarang hanya dengan murid 10 anak yang jaraknya 26 KM dari kosnya ibu Andra dan jika bolak-balik sejauh 52 KM, dengan bayaran yang sering tidak tepat waktu dan tidak sesuai dengan ongkos transportasinya, bu Andra tetap semangat dan tidak kecil hati. Ibu Andra menganggap hal tersebut sebagai panggilan jiwa dan untuk latihan juga buat bu Andra sebelum belajar mengajar menjadi guru.
            Persiapan ibu Andra sebelum masuk kelas ataupun sebelum melakukan pembelajaran antara lain: Mendalami materi yang akan disampaikan, mungkin saja materi tersebut ada yang terlupa dan bila dibaca lagi akan teringat, membuat rencana pembelajaran, banyak membaca buku motivasi, banyak mengevaluasi diri dengan mengajukan kritik dan saran untuk ibu Andra yang diberikan kepada anak-anak didik ibu Andra.
            Kalau masalah kebanyakan orang yang menganggap ibu Andra adalah sosok yang pendiam dan kalem, ibu Andra hanya mengatakan bahwa oh apa seperti itu?. Untuk mengevaluasi hal tersebut ibu Andra sering membagikan angket kritik dan saran yang sering ia berikan kepada anak didiknya, agar membuat ibu Andra berusaha menjadi apa yang telah ditulis oleh anak didiknya. Dan sering bertanya kepada guru senior, tentang kekurangan Beliau dalam mengajar.
            Ibu yang mempunyai banyak kumpulan buku motivasi ini, ternyata lebih suka materi biologi tentang plant atau tumbuhan, karena tumbuhan adalah makhluk hidup yang unik dan bisa membuat makanannya sendiri, serta jika tumbuhan dimati lebih mudah dan tidak akan lari-lari, seperti bila kita melakukukan pengamatan terhadap animal atau hewan ia susah diamati karena mudah lari.   
            Karena kebijakan sekolah, sehingga ibu Andra hanya mengajar Biologin kelas X1 saja. Dan karena ada guru baru, yaitu ibu Rahmi yang telah PNS jadi jamnya diberikan kepada ibu Rahmi dan untuk menutup kekurangan jam pada ibu Andra, sekarang ibu Andra telah mengajar BK.
            Ibu Andra mengajar BK selain untuk tujuan mengisi jam yang kurang dan menggantikan bapak Slamet Solehan yang telah pensiun, ibu Andra juga beranggapan bahwa BK dapat sedikit banyak mengobati keinginan beliau menjadi psikologi, karena BK juga membahas tentang kepribadian dalam diri orang lain yang dianggap unik oleh ibu Andra.
            Semua metodenya baik, harus dikombinasikan keduanya, kita juga harus jeli melihat materi yang cocok untuk di diskusikan lebih baik didiskusikan dan materi yang butuh pemahan juga harusnya guru yang menerangkan. Itulah pendapat ibu Andra saat saya bertanya tentang lebih baik mana metode pembelajaran secara diskusi atau guru yang menerangkan.
            Alat yang menunjang praktikum Biologi yang masih kurang di SMANSA adalah mikroskop elektron sebagaimana menggunakan alat itu bakteri dapat terlihat dengan jelas, kita hanya punya sedikit sekali untuk mikroskop elektron mungkin hanya 2 kalau tidak salah. Tetapi sekarang masih dalam tahap pengadaan atau inventarisasi, sehingga mungkin alat tersebut dalam tahun ajaran baru besok dapat terpenuhi. Alat yang lain adalah NKAS, NKAS adalah alat untuk praktikum biologi tentang bakteri, membuat koloni bakteri yang harus steril tidak tercemar udara/harus dia amati dalah ruang steril. Cara penggunaanya hanya tangan kita yang masuk ke alat tersebut, sebelumnya tangan kita juga harus dalam keadaan steril terlebih dahulu sebelum masuk ke alat tersebut.
            Awal mula ibu Andra menjadi guru di SMANSA adalah saat telah wisuda tidak berapa lama Beliau membuat surat lamaran kerja yang disebar didua kawasan yaitu di Kebumen dan di Semarang. Di Kebumen Beliau membuat surat lamaran ke SMP 1 Kebumen, SMP 3 Kebumen, SMP VIP Al huda, dan di SMANSA, Diibaratkan oleh beliau adalah seperti dagang. Dan Alhamdulilallah ibu Andra diterima menjadi guru di SMANSA.
            Ibu Andra ingin membuat SMANSA Unik dengan cara penanaman pohon langka yang hampir punah, ibu Andra juga pernah di hubungi oleh pak Sugiyarto, sebagaimana pak Sugiyarto adalah guru pembimbing dalam LH Club atau Club Lingkungan Hidup. Beliau mengajak ibu Andra bersama LH dan guru-guru yang lain untuk menanam beberapa tumbuhan langka yang hamper punah. Sehingga setiap tamu atau orang lain datang ke SMANSA menganggap SMANSA itu sekolah yang unik dan berbeda dari sekolah yang lainnya. Itu adalah baru keinginan dan belum terlaksanakan, maka kita harus selalu mendukung progam yang akan membuat SMANSA lebih baik. Terlebih satu pohon mendatangkan oksigen terledih kalau banyak pohon, pasti SMANSA akan sejuk dan juga pasti akan mengurangi pemanasan global. Terlebih katanya SMANSA yang RSBI tidak menjadi sekolah RSBI lagi, melainkan sekolah yang unggul. Sekolah yang unggul itu harus mempunyai keunikan atau ciri khas tersendiri yang berbeda dengan sekolah-sekolah yang lain.
            Semua guru yang ada di SMANSA adalah guru yang memberikan motivasi atau inspirasi yang berbeda-beda, tetapi intinya sama yaitu mengajarkan kebaikan agar kita menjadi orang yang lebih baik. Sehingga ibu Andra beranggapan bahwa Semua guru SMANSA adalah favoritnya yang mengajarkan kisah dan pengalaman hidup yang berbeda kepada ibu Andra.
            Ibu Andra pernah mengikuti seni tari waktu dulu SD yaitu seni tari lawet, tarian daerah Kebumen dan ibu Andra pernah ikut lomba tari lawet tersebut tetapi sayang sekali belum juara.

VII.          Masalah/Kendala pelaksanaan wawancara:
Kendala yang dialami sebelum melakukan wawancara adalah: Saat hari Rabu, 18-01-2012 setelah pulang sekolah saya ingin menemui ibu Andra di Ruang Guru untuk menanyakan kesediaan ibu Andra untuk wawancara dan untuk menanyakan tanggal, waktu, dan tempat wawancara. Tetapi saya tidak menemui ibu Andra di Ruang Guru karena Beliau telah pulang ke Rumah. Akhirnya saya menghubungi ibu Andra melalui SMS dan kita sepakat wawancaranya diadakan hari jumat, 20-01-2012, pukul 2 siang di kelas X.9. Tetapi hari Kamis ada kabar bahwa jumat siang ada acara workshop dari Dinas Pendidikan dan jumat pagi ada acara Dharma Wanita, sehingga saya menghubungi ibu Andra lagi dan akhirnya kami sepakat kembali mengadakan wawancara hari Sabtu, 21-01-2012  jam 2 siang, di kelas X.9. Karena beberapa pertimbangan juga, akhirnya wawancara dapat terlaksanakan hari Sabtu, 21-01-2012, jam 2 siang, tetapi tempatnya berubah menjadi di Loby SMANSA. Terpaksa pada waktu yang bersamaan juga yang seharusnya saya ikut Les di Neutron Kebumen, tidak berangkat Les karena sedang melakukan wawancara tersebut. Saya tetap memilih hari itu karena saya takut narasumber tidak akan punya waktu banyak untuk wawancara. Dan juga saya takut jika wawancara dilaksanakan pada lain hari, akan bentrok dengan agenda atau acara lain yang telah di susun sang narasumber.


                                                                                      Kebumen, 22 Januari 2012
                                                                                                  Penyusun,


                                                                                            Presty Dwi Fitriani


VIII.       Lampiran Dokumentasi Wawancara

0 komentar:

Posting Komentar

prestydwifitriani. Diberdayakan oleh Blogger.